SURABAYA, PustakaJC.co - Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, nilai ekspor kopi Indonesia mencapai US$849,373 juta atau sekitar Rp12,62 triliun. Angka yang luar biasa, bukan?
Selain tingginya ekspor kopi, popularitas minuman ini juga semakin meningkat di dalam negeri, terlihat dari semakin banyaknya kedai kopi di berbagai kota. Saat ini, kopi tidak hanya sekadar minuman, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia.
Di tengah maraknya bisnis kopi baru yang bermunculan, ada sejumlah pabrik kopi yang telah berdiri sejak puluhan tahun lalu dan masih beroperasi hingga saat ini. Penasaran dengan pabrik kopi tertua yang masih eksis? Berikut beberapa di antaranya.
Margo Redjo, Semarang
Dari Semarang, Jawa Tengah, terdapat salah satu pabrik kopi tertua di Indonesia, yaitu Margo Redjo, yang kini dikenal sebagai Dharma Boutique Roastery. Pabrik ini berlokasi di Jl. Wotgandul Barat No. 14, Kranggan, Semarang, dan telah berdiri sejak tahun 1924 atas prakarsa Tan Tiong Ie. Hingga kini, pabrik ini masih berjalan di bawah generasi ketiga keluarga pendirinya, yakni Widayat Basuki Dharmowiyono, yang akrab disapa Basuki.
Mengutip dari Mojok.co, sebuah artikel dalam De Lokomotief yang diterbitkan di Belanda pada 2 Oktober 1947 menyebutkan bahwa Semarang dulu dikenal sebagai salah satu kota penghasil kopi utama. Pada tahun 1929, atau lima tahun setelah berdirinya Margo Redjo, Semarang menyuplai 326 ton kopi, atau sekitar 69% dari total ekspor kopi di Hindia-Belanda. Menariknya, hampir 200 ton kopi yang diekspor berasal dari Margo Redjo, menjadikannya pabrik kopi terbesar saat itu.
Kini, bangunan Margo Redjo telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya sejak tahun 2018. Jika Anda adalah pencinta kopi, pabrik ini wajib masuk dalam daftar kunjungan saat berada di Semarang.
Pabrik Kopi Aroma, Bandung
Beralih ke Bandung, Jawa Barat, ada Pabrik Kopi Aroma, yang didirikan oleh Tan Houw Sian pada tahun 1930. Dikutip dari Good News from Indonesia, Tan Houw Sian mendirikan usaha ini untuk memenuhi kebutuhan kopi masyarakat Bandung. Lokasi pabrik ini berada di Jl. Banceuy No. 51, Braga, Sumur Bandung.
Saat ini, usaha ini dikelola oleh generasi kedua, Widyapratama, beserta istrinya. Ia mengakui bahwa bisnis keluarganya sempat mengalami pasang surut, namun berkat kerja kerasnya, usaha ini kembali berkembang hingga tetap eksis seperti sekarang.
Keunggulan utama Kopi Aroma adalah kualitasnya yang selalu terjaga. Biji kopi yang digunakan dipilih secara langsung dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Pabrik Kopi Cap “1”, Bangka
Dari Pulau Jawa, kita beralih ke Sumatera, tepatnya di Bangka, yang memiliki Pabrik Kopi Cap “1”. Pabrik ini telah berdiri sejak tahun 1968 dan kini dikelola oleh generasi keempat dari keluarga pendirinya.
Mengutip Asumsi.co, Yoyong Seftianto, manajer produksi pabrik ini, menyatakan bahwa Pabrik Kopi Cap "1" terus berupaya bersaing dengan pabrik-pabrik kopi modern yang semakin banyak bermunculan di Bangka Belitung. Meski demikian, ia yakin bahwa pabrik ini tetap memiliki daya saing karena mempertahankan kualitas khasnya yang telah diakui oleh masyarakat setempat.
Biji kopi yang digunakan di pabrik ini sebagian besar berasal dari daerah sekitarnya, seperti Bengkulu, Lampung, dan Jambi. Jika Anda berkunjung ke Bangka, jangan lupa mampir ke Pabrik Kopi Cap "1" yang berlokasi di Jl. Jend. A. Yani, Sri Menanti, Sungai Liat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Selain melihat proses produksinya, Anda juga bisa membeli kopi khas Bangka sebagai oleh-oleh.
Itulah tiga pabrik kopi tertua di Indonesia yang masih terus beroperasi hingga kini. Jika Anda berkunjung ke kota-kota tersebut, sempatkan untuk singgah ke pabrik kopi bersejarah ini dan nikmati cita rasa kopi yang telah bertahan selama puluhan tahun. (nov)