SURABAYA, PustakaJC.co - Desa Dashiban, yang dulunya hanyalah perkampungan biasa di Provinsi Sichuan, kini menjelma menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi. Keberhasilan ini tak lepas dari program revitalisasi desa yang digagas pemerintah dan semangat warga lokal dalam menghidupkan kembali kampung halaman mereka.
Desa yang telah berusia lebih dari 600 tahun ini pernah menjadi bagian penting dari Jalur Sutra Selatan dan Jalur Kuda Teh, dua rute perdagangan bersejarah yang menghubungkan China dengan Asia Tenggara. Namun, seiring berkembangnya moda transportasi modern, Dashiban sempat meredup dan ditinggalkan oleh sebagian besar warganya.
Transformasi besar terjadi pada Januari 2021, ketika Pemerintah Kota Xichang menetapkan Dashiban sebagai salah satu desa percontohan dalam proyek revitalisasi pedesaan. Rumah-rumah tua direnovasi, infrastruktur pariwisata diperkuat, dan warga didorong untuk kembali dan mengembangkan potensi lokal.
Salah satu contoh keberhasilan adalah Chen Xiaoyu, warga yang kembali ke desa dan menyulap rumah keluarganya menjadi homestay butik. Berkat dukungan pemerintah dan semangat warga, bisnisnya berkembang pesat dan turut mengangkat perekonomian desa.
Kini, Dashiban menjadi daya tarik wisata berkat keindahan alam Danau Qionghai, pesona arsitektur kuno, dan kekayaan budaya lokal. Desa ini menjadi simbol keberhasilan revitalisasi yang menggabungkan pelestarian warisan sejarah dengan pembangunan ekonomi berbasis pariwisata. (nov)