Surabaya, PustakaJC.co - Jepang menawarkan pesona wisata yang berbeda di setiap musim, mulai dari dinginnya salju di utara hingga mekarnya bunga sakura yang memikat. Berdasarkan panduan perjalanan yang dirilis AntaVaya, terdapat empat periode utama yang menjadi waktu ideal untuk berkunjung.
Musim Dingin (Desember–Maret)
Musim dingin di Jepang, terutama di luar wilayah Hokkaido, umumnya berada di atas titik beku dengan cuaca cerah dan kering. Hokkaido menjadi destinasi favorit bagi pecinta salju dengan ajang seperti Sapporo Snow Festival pada Januari–Februari. Sementara itu, iluminasi Natal yang berlangsung sejak akhir November hingga Desember menjadi daya tarik wisata malam.
Musim Semi (Maret–Mei)
Musim ini menjadi momen yang paling dinantikan wisatawan karena mekarnya bunga sakura. Di Tokyo, sakura biasanya mekar pada 17 Maret–1 April, di Osaka 20 Maret–4 April, Fukuoka 18 Maret–4 April, dan Hiroshima 22 Maret–5 April. Aktivitas hanami atau piknik di bawah pohon sakura menjadi tradisi yang sangat populer.
Musim Panas (Juni–Agustus)
Meski suhu bisa mencapai 30°C lebih, musim panas menawarkan beragam festival menarik. Musim hujan biasanya terjadi pada Juni hingga pertengahan Juli, diikuti perayaan besar seperti Sanja Matsuri di Tokyo, Tenjin Matsuri di Osaka, Gion Matsuri di Kyoto, serta pesta kembang api Sumidagawa di Tokyo.
Musim Gugur (September–November)
Dengan suhu yang mulai sejuk dan kelembapan rendah, musim gugur menghadirkan panorama daun yang berubah warna menjadi merah dan emas. Tradisi momijigari atau menikmati keindahan dedaunan musim gugur dapat dinikmati di Taman Hirosaki, Tokyo, dan wilayah Hokkaido.
Panduan ini membantu wisatawan menentukan waktu kunjungan terbaik sesuai minat, apakah ingin bermain salju, menikmati mekarnya sakura, mengikuti festival musim panas, atau mengagumi pesona dedaunan gugur. (nov)