“Melalui tulisan dan simbol yang terukir di dalamnya, kita dapat memahami peradaban masa lalu. Penafsirannya butuh ketelitian, kesabaran, dan kolaborasi multidisiplin,” terang Teguh Fatchur Rozi.
Apresiasi pun disampaikan kepada tim peneliti yang telah mencurahkan waktu dan ilmu mereka.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh tim peneliti yang telah bekerja keras. Seminar ini adalah bentuk pertanggungjawaban hasil kajian yang bisa diakses masyarakat,” tegas Kadisbudpar Jatim.
Dengan 19 prasasti yang kini tersimpan di Museum Mpu Tantular, kegiatan ini memperkaya khazanah sejarah Jawa Timur sekaligus mempertegas peran museum sebagai pusat edukasi dan pelestarian warisan budaya.
Seminar ini diharapkan mampu membuka cakrawala baru tentang pentingnya melestarikan prasasti sebagai bukti peradaban Nusantara. (ivan)