Menurutnya, cara belajar seperti ini jauh lebih mudah dipahami, tidak membosankan, dan membuat generasi muda lebih menghargai perjuangan rakyat tahun 1945.
Hal serupa disampaikan Nadia, siswi SMK di Surabaya. Ia menilai teknologi imersif membuat museum terasa lebih modern dan menarik bagi pelajar.
“Biasanya museum hanya melihat benda lama, tapi di sini serasa interaktif. Adegan perobekan bendera di Hotel Majapahit jadi favorit saya—auranya kuat sekali. Apalagi pelajar Surabaya bisa masuk gratis,” ungkapnya. (ivan)