Kesederhanaan dalam Tradisi Buka Puasa Santri Mambaus Sholihin

bumi pesantren | 20 Maret 2025 15:43

Kesederhanaan dalam Tradisi Buka Puasa Santri Mambaus Sholihin
dok foto istimewa

 

Dalam kitab Ihya' Ulumuddin, Imam Al-Ghazali juga menjelaskan bahwa kesederhanaan dalam makanan adalah kunci menjaga hati tetap bersih dan menjauhi sifat tamak:

إن من قل طعامه صفا قلبه ورق فكره وقوي فهمه



"Orang yang membatasi makanannya akan lebih mudah menerima cahaya ilmu dan hikmah." (Ihya’ Ulumuddin, Juz 3)

 

Selain itu, tradisi ini juga mengajarkan santri untuk lebih menghargai makanan. Tidak ada sisa yang terbuang, tidak ada kemasan plastik yang mencemari lingkungan. Semua alami dan bernilai ibadah.

 

Di saat banyak orang berlomba-lomba mencari restoran berbintang untuk berbuka puasa, santri Mambaus Sholihin justru memilih kesederhanaan di dapur pesantren. Bukan karena mereka tidak mampu, tetapi karena mereka memahami bahwa inti dari berbuka adalah rasa syukur dan kebersamaan.