Tradisi ini dikenal dengan liwetan, metode makan bersama yang bukan sekadar ritual berbuka, tapi juga simbol kebersamaan dan kesetaraan. Tidak ada yang lebih tinggi, tidak ada yang lebih rendah. Semua berbagi dalam satu hidangan.
Menurut Afi, santri yang dikenal paham dalil-dalil agama dan pakar hukum, kesederhanaan dalam berbuka puasa sudah dicontohkan Rasulullah bersabda:
إِنَّ الْبَذَاذَةَ مِنَ الْإِيمَان
"Kesederhanaan adalah bagian dari iman." (HR. Abu Dawud)
Afif menambahkan bahwa dalam Al-Qur'an juga ada perintah untuk tidak berlebihan dalam makan dan minum:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
"Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan." (QS. Al-A'raf: 31)