MADINAH, PustakaJC.co – Ibadah belum dimulai, namun pelayanan kesehatan sudah berjalan penuh. Setibanya jemaah haji Indonesia di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) langsung bergerak memberikan layanan medis. Sabtu, (3/5/2025).
“Seorang jemaah langsung kami suntik obat karena terlihat kelelahan. Yang lain hanya perlu observasi ringan dan pemeriksaan tekanan darah,” ujar dr. Jumiati Satrul, dokter spesialis penyakit dalam dari TKHI yang bertugas di bandara. Dikutip dari kemenag.go.id, Minggu, (4/5/2025).
Langkah ini merupakan bagian dari sistem pemantauan menyeluruh yang disiapkan Kementerian Agama melalui TKHI. Sejak dari embarkasi, satu dokter mendampingi setiap kloter, bertugas memastikan kesehatan jemaah sejak keberangkatan hingga tiba di Tanah Suci.
“Koordinasi sejak dari asrama haji kami lakukan untuk memastikan semua jemaah langsung mendapat penanganan jika dibutuhkan,” jelas dr. Jumiati.
Hingga 3 Mei 2025, berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag RI, sebanyak 7.373 jemaah sudah tiba di Madinah dalam gelombang pertama.
Para jemaah kemudian diarahkan ke hotel-hotel di sekitar Masjid Nabawi untuk memudahkan pelaksanaan ibadah dan ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW.
Kondisi fisik jemaah yang umumnya lansia membuat kesiapan tim kesehatan menjadi krusial, terutama menghadapi cuaca ekstrem, kelelahan, dan potensi penyakit kronis kambuhan.
“Sehat adalah modal utama untuk beribadah. Kami di sini memastikan itu tetap terjaga,” tegas dokter spesialis penyakit dalam dari TKHI yang bertugas di bandara ini. (ivan)