SURABAYA, PustakaJC.co - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur tengah mengawal program beasiswa yang bekerja sama dengan 13 perguruan tinggi negeri dan swasta di Jawa Timur. Program ini merupakan upaya strategis untuk menyambut bonus demografi dan meningkatkan kualitas kader NU agar siap bersaing di era digital.
Ketua PWNU Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz, yang akrab disapa Gus Kikin, menegaskan bahwa program beasiswa ini adalah bagian dari tanggung jawab besar NU dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya bagi warga Nahdliyin di Jawa Timur.
“Warga yang mengaku NU di Indonesia mencapai 56,9% dari total penduduk. Maka sudah sewajarnya PWNU Jatim turut mengambil bagian mencerdaskan bangsa melalui kemitraan dengan perguruan tinggi,” kata KH Abdul Hakim Mahfudz, saat di wawancarai oleh jurnalis PustakaJC.co via WhatsApp, Senin, (19/5/2025).
Gus Kikin menambahkan, bonus demografi merupakan peluang besar yang harus dimanfaatkan kader NU.
“Kita ingin kader NU tidak hanya menjadi penonton, tetapi pelaku utama dalam persaingan global, terutama di era teknologi digital 4.0,” ujarnya.
Program beasiswa ini bekerja sama dengan 13 perguruan tinggi ternama di Jawa Timur, yaitu: Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Universitas Islam Malang (Unisma), Universitas Brawijaya (Unibraw), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Islam Negeri Malang (UIN Malang), Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Kristen Petra, Universitas Muhammadiyah Malang, dan Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Namun, Gus Kikin juga menyadari tantangan akses informasi di daerah pelosok.
“Kita sudah sosialisasi lewat PCNU, LP Ma’arif, dan RMI se-Jawa Timur. NU sudah mengakar sampai ke akar rumput. Bahkan Prof. Maskuri sudah tampil di TV9 untuk menyebarkan informasi ini, ditambah flyer dan media massa secara massif,” jelas pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang ini.
Program beasiswa ini diharapkan dapat mencetak kader NU yang unggul secara akademik dan berkarakter kuat. Dengan sinergi antara PWNU Jatim dan 13 kampus ternama, Gus Kikin berharap generasi muda NU dapat menjadi lokomotif pembangunan dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Selanjutnya, masih terkait program Beasiswa 13 perguruan tinggi negeri dan swasta di Jawa Timur, Wakil Ketua PWNU Jatim, H. Maskuri Bakri, menyebut bahwa pendaftaran beasiswa terbuka bagi kader NU yang telah mendaftar di kampus mitra, dengan batas akhir pendaftaran 30 Mei 2025. (ivan)