Alissa yang juga Direktur Jaringan Gusdurian mengungkapkan beberapa indikator kemunduran. Di antaranya, lemahnya pemberantasan korupsi serta kembalinya aparat militer dan kepolisian ke ranah sipil. “Gerakan antikorupsi sudah mandul, kemudian pemisahan TNI-Polri. Sekarang Polri dan TNI masuk kembali ke ruang sipil,” jelasnya.
Ia juga menyoroti kurangnya pelibatan publik dalam penyusunan narasi sejarah nasional. Sejumlah sejarawan, kata Alissa, mengungkapkan kekecewaan karena tidak dilibatkan dan khawatir akan adanya reframing terhadap peristiwa Reformasi.
“Para ahli sejarah menyampaikan kepada saya bahwa mereka kecewa karena tidak dilibatkan dan ada insinuasi bahwa masa Reformasi akan direframing. Itu jadi pertanyaan besar bagi kami, masyarakat sipil,” ujarnya.