Menjelang Armuzna, tantangan fisik sangat berat, seperti cuaca ekstrem mencapai 50°C dan kepadatan lokasi. Pembinaan kesehatan pra-keberangkatan jadi kunci daya tahan jemaah. Tim Monev pun mengingatkan pentingnya tidur cukup dan pembatasan mobilitas yang tidak perlu.
Dari sisi emosional, banyak jemaah menghadapi kecemasan, mulai dari kerinduan keluarga hingga adaptasi sistem baru penyelenggaraan haji. “Keberadaan petugas yang peka secara emosional sangat penting untuk meredam kecemasan jemaah,” lanjutnya.
Pendekatan spiritual menjadi senjata utama Tim Monev dalam mendampingi jemaah, seperti mengajak memperbanyak istighfar dan doa di Arafah untuk menenangkan hati.