Syekh Awad Karim Tegaskan Cinta Tanah Air Punya Dasar Syariat

bumi pesantren | 02 Juni 2025 09:27

Menurut Syekh Awad, Nabi tidak hanya mencintai Makkah, tapi juga Madinah sebagai rumah perjuangan. “Cinta tanah air bisa meliputi lebih dari satu tempat. Setelah hijrah, langkah pertama Nabi adalah membangun masjid dan menyusun Piagam Madinah untuk menjaga persatuan.”

Syekh Awad menambahkan, cinta tanah air adalah fitrah manusia. “Imam Al-Jahiz menyatakan, manusia diciptakan dengan naluri mencintai tanah kelahirannya. Ini adalah bagian dari identitas dan rasa memiliki yang ditanamkan oleh Allah,” tegasnya.

Ceramah Syekh Awad yang juga dosen di Institut Ma’arij Yordania ini dihadiri oleh Dewan Mudir Ma’had Aly Lirboyo, para dzuriyyah, dosen, serta ratusan mahasantri tingkat Marhalah Ula dan Tsaniyah. Sebelum materi inti, biografi lengkap beliau disampaikan oleh mahasantri semester lima, Agus Mihyal Manutho Muhammad.

 

“Menjaga keutuhan negara dan persatuan bangsa bukan pilihan, tapi kewajiban. Cinta tanah air adalah bentuk nyata dari iman dan syukur kepada Allah,” pungkasulama terkemuka dari Sudan itu. (ivan)