Lonjakan Covid-19 Tak Perlu Dibuat Panik, Ini Kata Epidemiolog FKM UI

bumi pesantren | 04 Juni 2025 08:27

Lonjakan Covid-19 Tak Perlu Dibuat Panik, Ini Kata Epidemiolog FKM UI
Epidemiolog dari FKM UI dr Syahrizal Syarif. (dok nuonline)

JAKARTA, PustakaJC.co - Lonjakan kasus Covid-19 belakangan ini memang terjadi, namun masyarakat tidak perlu panik. Epidemiolog FKM UI dr Syahrizal Syarif menegaskan, situasi masih terkendali dan tidak masuk kategori darurat.

Menanggapi Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan RI Nomor SR.03.01/C/1422/2025 tentang peningkatan kewaspadaan Covid-19, epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), dr Syahrizal Syarif, menyatakan bahwa lonjakan kasus yang terjadi saat ini bukan kondisi darurat. Dilansir dari nu.or.id, Rabu, (4/6/2025).

“Situasinya nggak darurat-darurat, bukan ada masalah, biasa saja,” ujar dr Syahrizal kepada NU Online, Selasa, (3/6/2025).

Menurutnya, surat edaran tersebut lebih merupakan langkah politik untuk meningkatkan kewaspadaan, bukan karena terjadi eskalasi yang membahayakan secara epidemiologis. Ia menekankan bahwa saat ini Covid-19 sudah berstatus endemik, sehingga keberadaan virusnya tidak bisa dihilangkan, tetapi perlu diawasi dengan tepat.

“(Jadi ini) Cuma langkah politik. Dari sisi epidemiologi nggak ada masalah,” tegasnya.

Syahrizal menjelaskan, lonjakan kasus belakangan ini terdeteksi seiring pengetatan pemeriksaan pasien bergejala infeksi saluran pernapasan. Pemeriksaan ini dilakukan sebagai respons atas peningkatan kasus di negara tetangga seperti Singapura, Thailand, Malaysia, dan Hong Kong, yang memiliki sistem surveilans kesehatan lebih ketat.

“Kalau di Indonesia selama ini banyak orang sakit masuk rumah sakit nggak diperiksa PCR-nya. Biasa saja. Jadi diobatin, pulang,” jelas Epidemiolog FKM UI ini.

Indonesia kini mulai mengaktifkan sistem surveilans ILI (Influenza Like Illness) yang memungkinkan pemantauan penyakit bergejala flu, termasuk Covid-19. Hal ini menjadi salah satu sebab meningkatnya deteksi kasus.

Terkait varian omicron yang masih mendominasi, Syahrizal menilai mutasi virus merupakan hal yang wajar dalam siklus penyakit. Hingga saat ini, angka kematian akibat Covid-19 sangat rendah, dan gejala yang ditimbulkan ringan, seperti flu musiman.

“Sejauh ini angka kematian rendah dan gejalanya pun tergolong ringan,” pungkas dr Syahrizal.

Masyarakat diimbau tetap tenang dan menjaga kesehatan tanpa perlu khawatir berlebihan. Tetap waspada, namun rasional. Pemerintah melakukan peningkatan pemantauan, namun bukan berarti situasinya genting. Covid-19 kini bagian dari kehidupan endemik yang harus kita kelola bersama. (ivan)