“Kenyang, iya. Tapi tetap saja ada santri yang kekurangan zat besi, protein, atau vitamin penting lainnya. Ini soal kualitas, bukan kuantitas,” lanjut Gus Yahya.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas PBNU bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan 1.000 dapur bergizi untuk pondok pesantren dan sekolah NU di seluruh Indonesia.
“Dapur-dapur ini tidak dikelola sembarangan. Kepala dapurnya harus orang yang memahami nutrisi dan telah dididik secara khusus oleh BGN,” ungkap Gus Yahya.