Diplomasi Gagal, Tokoh Agama Ambil Alih Peran Perdamaian Global

bumi pesantren | 02 Agustus 2025 05:41

Namun ia mengingatkan, kekuatan eksternal harus ditopang oleh kesiapan internal. “Jangan sampai kita bicara besar di luar, tapi belum kuat di dalam. Ini pekerjaan besar kita semua,” katanya serius.

 

Faried optimistis masa depan Indonesia lebih cerah, meski tak memiliki sejarah kejayaan politik seperti Mesir atau Arab Saudi.

 

“Tapi kita punya modal sosial yang kuat: kerukunan, demokrasi, dan keberagaman yang hidup,” ujar Faried.

 

 

Ia menegaskan, diplomasi agama bukan simbol, melainkan strategi kultural-politik yang mendesak. “Ini bukan pilihan. Ini kebutuhan geopolitik kita hari ini,” tegasnya lagi.

 

Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wamenag Romo R. Muhammad Syafi’i, serta sejumlah pejabat tinggi lintas agama dan tokoh masyarakat. (ivan)