Setelah acara itu, Ramdan tak berhenti. Ia membentuk Grup Dakwah Wayang, melibatkan siswa jurusan seni dari sekolahnya. Mereka memiliki kemampuan di bidang karawitan, musik, hingga seni peran wayang, yang kemudian diarahkan untuk menyampaikan pesan-pesan keislaman.
“Peserta didik kami punya potensi luar biasa. Saya tinggal mengarahkan agar kemampuan itu bisa jadi sarana dakwah yang menyenangkan,” ujar pria yang juga dikenal dengan nama Kang Radju ini.
Bagi Ramdan, budaya lokal bukan halangan dalam berdakwah, justru bisa menjadi jembatan yang ampuh untuk mengenalkan nilai-nilai Islam. Ia terinspirasi dari metode dakwah Wali Songo yang menggunakan media budaya seperti gamelan, wayang, dan tembang untuk menyampaikan ajaran Islam di Nusantara.
“Kita tidak bisa berdakwah dengan cara yang kaku. Setiap daerah punya nilai budaya yang bisa dikembangkan untuk mendukung dakwah. Selama nilai budayanya positif dan sejalan dengan Islam, itu bisa jadi sarana efektif,” jelasnya.