DWP Kemenag Tegaskan Pesantren Harus Ramah Anak, Santri Tumbuh Aman dan Berprestasi

bumi pesantren | 29 Agustus 2025 18:33

DWP Kemenag Tegaskan Pesantren Harus Ramah Anak, Santri Tumbuh Aman dan Berprestasi
Peserta CKG Santri Pondok Pesantren Modern Perpaduan Daarul Mughni Al-Ma’aliki, Bogor. (dok kemenag)

BOGOR, PustakaJC.co - Pesantren kini tak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga dituntut ramah anak. Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan pesantren yang aman, sehat, dan mendukung tumbuh kembang santri agar siap menghadapi tantangan zaman.

Penasihat DWP Kemenag, Helmi Nasaruddin Umar, menjelaskan konsep pesantren ramah anak bukan sekadar menyediakan fasilitas, melainkan membangun suasana yang mendidik, menghargai pendapat, dan bebas dari kekerasan. Dilansir dari kemenag.go.id, Jumat, (29/8/2025).

“Pesantren ramah anak berarti pendidik menjadi teladan, mendidik dengan baik, menghargai pendapat santri, dan menghindari segala bentuk kekerasan,” ujarnya dalam talkshow Pesantren Ramah, Santri Makin Berprestasi di Pesantren Modern Perpaduan Daarul Mughni Al-Ma’aliki, Bogor, Jumat, (29/8/2025).

Helmi juga menekankan pentingnya komunikasi sehat antara guru dan santri.

“Mari kita buka ruang obrolan yang sehat untuk santri, sehingga mereka terbiasa mengungkapkan gagasan dan perasaan secara positif dalam bingkai nilai-nilai Islami,” tambahnya.

Senada, Ketua DWP Kemenag Sinarliati Kamaruddin Amin menyebut bahwa ramah anak bukan hanya soal fasilitas fisik.

“Ramah anak bukan sekadar fasilitas, tetapi juga suasana yang aman, bersih, bebas kekerasan dan perundungan, serta peduli pada psikologi anak,” ungkapnya.

Ia menilai pesantren kini semakin adaptif menghadapi perkembangan teknologi.

“Saya melihat pesantren ini punya fasilitas lengkap, termasuk pengelolaan sistem IT yang mandiri. Hal ini menunjukkan pesantren tidak hanya membentuk santri religius, tetapi juga siap bersaing di era digital,” imbuhnya.

Direktur Pesantren Basnang Said menegaskan bahwa Daarul Mughni telah ditetapkan sebagai pesantren percontohan ramah anak di wilayah Bogor.

“Kita jadikan Darul Mughni sebagai contoh pesantren ramah anak. Harapannya, inisiatif ini dapat direplikasi sehingga lebih banyak santri tumbuh dalam suasana aman dan mendukung potensi mereka,” jelas said.

Tuan rumah acara, KH. Mustopa Mughni, menambahkan bahwa kekuatan pesantren ada pada sistem dan kurikulum yang teruji.

“Banyak negara luar kagum pada sistem pesantren di Indonesia, bagaimana ratusan anak bisa dititipkan jauh dari keluarga namun tetap tumbuh dalam lingkungan yang mendidik. Inilah kekuatan sistem pesantren kita,” ujarnya.

Dengan ditetapkannya Daarul Mughni sebagai pesantren percontohan ramah anak, Kemenag berharap gerakan ini dapat meluas ke seluruh Indonesia. Pesantren diharapkan bukan hanya mencetak generasi religius, tetapi juga generasi emas bangsa yang siap berkontribusi di berbagai bidang kehidupan. (ivan)