SURABAYA, PustakaJC.co - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menyerukan semua pihak untuk mengedepankan persaudaraan, menjaga ketertiban, dan menghindari provokasi dalam menyikapi aksi demonstrasi yang tengah terjadi.
KH Miftachul Akhyar menegaskan pentingnya kesabaran dan kebijaksanaan aparat maupun peserta aksi di lapangan. Ia berharap penyampaian aspirasi tetap dilakukan secara damai tanpa menimbulkan benturan. Dilansir dari detik.com, Minggu, (30/8/2025).
“Kami minta aparat untuk senantiasa sabar dan menahan diri, agar tidak terjadi benturan yang dapat merugikan semua pihak,” ujar Kiai Miftah, Jumat, (29/8/2025).
Menanggapi insiden meninggalnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang menjadi korban saat demonstrasi di Jakarta, Rais Aam PBNU menyampaikan belasungkawa mendalam.
“Kami keluarga besar Nahdlatul Ulama turut berdukacita yang sedalam-dalamnya. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran,” tuturnya.
Menurut Kiai Miftah, menyuarakan pendapat adalah hak konstitusional warga negara yang wajib dihormati. Namun, ia mengingatkan agar aksi tidak dilakukan secara anarkis dan semua pihak menghindari provokasi.
Ia juga menekankan arahan Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar keamanan, ketertiban, dan persaudaraan nasional dijaga melalui cara-cara damai.
“Perbedaan pendapat harus disalurkan dengan cara yang damai dan bermartabat. Jangan sampai aksi menyuarakan aspirasi justru melahirkan korban jiwa dan merugikan bangsa dan negara,” imbuhnya.
Sebagai penutup, Kiai Miftah mengajak seluruh jajaran pengurus dan warga NU untuk hadir sebagai penyejuk di tengah masyarakat.
“Mari kita jaga persaudaraan, keamanan, dan ketertiban. PBNU mengajak seluruh warga NU untuk menjadi peneduh di tengah masyarakat,” pesan pengasuh ponpes miftahuss Sunnah itu.
Seruan Kiai Miftachul Akhyar ini menjadi pengingat penting bahwa menjaga persaudaraan dan ketertiban adalah kunci untuk mewujudkan bangsa yang damai dan bermartabat. (ivan)
 
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                