Ia menekankan, manusia diberi tugas oleh Allah untuk memakmurkan bumi dengan kemampuan menalar dan mengelola kehidupan. Kesadaran kepada Allah, kata Kiai Miftach, menjadi benteng agar manusia tidak sewenang-wenang.
“Kesadaran ini melahirkan kehati-hatian, tidak bicara sembarangan tanpa dasar,” jelasnya.
Kiai Miftach menambahkan, hati yang tersambung dengan Allah bagaikan ponsel dengan sinyal kuat. Doa dan keinginan seseorang dapat dikabulkan, bahkan hanya dengan dorongan hati.
“Bila sinyal hati ini kuat, terhubung dengan Allah, jangankan dengan lisan, cukup dengan dorongan hati saja Allah akan mengabulkan,” tutup Pengasuh pondok Miftachus Sunnah ini. (ivan)