Kiai Miftach Sebut Anugerah Tanpa Kebijaksanaan Sebabkan Ekonomi Tertahan

bumi pesantren | 13 September 2025 05:43

Kiai Miftach Sebut Anugerah Tanpa Kebijaksanaan Sebabkan Ekonomi Tertahan
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar saat pengajian kitab Al-Hikam. (dok nuonline)

SURABAYA, PustakaJC.co - Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengingatkan bahwa anugerah tanpa disertai kebijaksanaan justru dapat menjerumuskan seseorang. Alih-alih menenangkan, capaian itu bisa menyeret pada kezaliman yang merugikan orang lain.

 

Dalam pengajian Syarah Al-Hikam di Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya, Jumat, (12/9/2025), Kiai Miftach menegaskan banyak orang terlena oleh jabatan dan kedudukan. Ketika tidak dibarengi ilmu, sikapnya bisa menghambat rezeki dan kewajaran hidup orang lain. Dilansir dari nu.or.id, Sabtu, (13/9-2025).

 

“Orang seperti ini yang menyebabkan ekonomi orang lain terganggu, tertahan untuk mendapatkan kewajaran hidup, rezekinya berkurang,” ujarnya melalui kanal YouTube pribadinya.

 

 

 

Ia menekankan, manusia diberi tugas oleh Allah untuk memakmurkan bumi dengan kemampuan menalar dan mengelola kehidupan. Kesadaran kepada Allah, kata Kiai Miftach, menjadi benteng agar manusia tidak sewenang-wenang.

 

Kesadaran ini melahirkan kehati-hatian, tidak bicara sembarangan tanpa dasar,” jelasnya.

 

Kiai Miftach menambahkan, hati yang tersambung dengan Allah bagaikan ponsel dengan sinyal kuat. Doa dan keinginan seseorang dapat dikabulkan, bahkan hanya dengan dorongan hati.

 

“Bila sinyal hati ini kuat, terhubung dengan Allah, jangankan dengan lisan, cukup dengan dorongan hati saja Allah akan mengabulkan,” tutup Pengasuh pondok Miftachus Sunnah ini. (ivan)