JAKARTA, PustakaJC.co – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Pesantren bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkuat kerja sama lintas sektor dalam mewujudkan program Pesantren Sehat. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya menciptakan lingkungan yang bersih, tetapi juga aman dan ramah bagi tumbuh kembang santri.
Direktur Pesantren Kemenag, Basnang Said, menegaskan pentingnya penyelarasan program ini dengan inisiatif Pesantren Ramah Anak. Menurutnya, kesehatan harus berjalan beriringan dengan kenyamanan serta perlindungan bagi para santri. Dilansir dari kemenag.go.id, Selasa, (16/9/2025).
“Pesantren Sehat bukan sekadar layanan medis, tapi juga pembinaan lingkungan yang mendukung karakter santri. Karena itu, pengkaderan santri husada akan diperkuat agar kesadaran kesehatan meluas ke seluruh elemen pesantren,” jelasnya.
Direktur Promosi Kesehatan Kemenkes, Elvieda Sariwati, menambahkan bahwa sinergi data antarinstansi sangat penting untuk memastikan pembinaan berjalan efektif.
“Kemenkes siap mendukung pertukaran data dengan Direktorat Pesantren sehingga penguatan kader kesehatan, tim pengasuh, hingga layanan kesehatan di pesantren bisa lebih terarah,” ujar Direktur Promosi Kesehatan Kemenkes itu.
Selain indikator layanan kesehatan, aspek lingkungan juga diprioritaskan, mulai dari ketersediaan toilet bersih, asrama berventilasi baik, kawasan tanpa rokok, hingga pengelolaan sampah dan pemberantasan sarang nyamuk. Dengan upaya terpadu ini, pesantren diharapkan menjadi ruang pendidikan yang sehat, aman, dan ramah anak.
Pertemuan di Jakarta pada Jumat (12/9) itu turut dihadiri pejabat Kemenag dan Kemenkes, di antaranya Yusi Damayanti serta Fadhly Azhar. Hasil diskusi tersebut menjadi landasan bersama untuk memperluas penerapan Pesantren Sehat di seluruh wilayah Indonesia. (ivan)
