Para peserta remaja menampilkan bacaan indah penuh penghayatan, sementara qari disabilitas netra memperdengarkan tilawah fasih nan tulus, membuat penonton terhanyut. Takbir dan tepuk tangan pun berulang kali menggema usai lantunan ayat diselesaikan.
“Kami senang sekali bisa menjadi bagian dari perhelatan besar MTQ Jatim XXXI. Para santri dan masyarakat sekitar juga ikut mendukung. Ini menjadi berkah tersendiri bagi pesantren kami,” tutur Ustadz Ahmad Miftah, salah seorang penonton.
MTQ XXXI di Jember bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga ruang kebersamaan. Perhelatan ini membuktikan, kecintaan terhadap Al-Qur’an tumbuh tanpa batas, baik di kalangan remaja maupun penyandang disabilitas. (ivan)
