Basnang menambahkan, dengan lebih dari 42 ribu pesantren dan 9 juta santri, pesantren bukan hanya pusat pendidikan, tapi juga motor penggerak ekonomi lokal. Saat ini, Kemenag telah memberikan bantuan inkubasi bisnis ke 4.186 pesantren, sekitar seribu di antaranya sudah memiliki unit usaha yang potensial untuk terhubung dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP).
Lewat kolaborasi ini, rantai pasok kebutuhan pesantren akan lebih efisien karena barang bisa diperoleh langsung melalui KDKMP, menekan biaya logistik dan meningkatkan margin keuntungan. Saat ini terdapat 2.347 Koperasi Pesantren di berbagai daerah, dan Kemenkop berkomitmen mendampingi legalitas serta pengembangan koperasi yang belum tergabung di KDKMP.
Sebagai langkah berikutnya, Kemenag dan Kemenkop akan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mewujudkan pesantren mandiri secara ekonomi. Pertemuan ini juga dihadiri pejabat lintas kementerian dan jajaran terkait dari Kemenag dan Kemenkop. (ivan)