JAKARTA, PustakaJC.co – Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) untuk memperkuat Koperasi Pesantren sebagai pilar ekonomi di daerah. Kesepakatan ini tercapai dalam pertemuan antara Direktur Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, Basnang Said, dengan Wakil Menteri Koperasi, Farida Farichah, di Jakarta, Kamis, (25/9/2025).
Wamenkop Farida Farichah menyatakan, sinergi ini sejalan dengan arahan Presiden untuk memangkas rantai distribusi, sehingga harga barang lebih terjangkau. Ia menekankan, santri bisa dilatih menjadi Santripreneur yang mampu membangun usaha di kampung halaman. Dilansir dari kemenag.go.id, Sabtu, (27/9/2025).
“Jumlah santri yang besar merupakan modal strategis. Dengan mindset wirausaha, mereka bisa menggerakkan koperasi sekaligus menjadikan pesantren mandiri,” kata Farida.
Basnang menambahkan, dengan lebih dari 42 ribu pesantren dan 9 juta santri, pesantren bukan hanya pusat pendidikan, tapi juga motor penggerak ekonomi lokal. Saat ini, Kemenag telah memberikan bantuan inkubasi bisnis ke 4.186 pesantren, sekitar seribu di antaranya sudah memiliki unit usaha yang potensial untuk terhubung dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP).
Lewat kolaborasi ini, rantai pasok kebutuhan pesantren akan lebih efisien karena barang bisa diperoleh langsung melalui KDKMP, menekan biaya logistik dan meningkatkan margin keuntungan. Saat ini terdapat 2.347 Koperasi Pesantren di berbagai daerah, dan Kemenkop berkomitmen mendampingi legalitas serta pengembangan koperasi yang belum tergabung di KDKMP.
Sebagai langkah berikutnya, Kemenag dan Kemenkop akan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mewujudkan pesantren mandiri secara ekonomi. Pertemuan ini juga dihadiri pejabat lintas kementerian dan jajaran terkait dari Kemenag dan Kemenkop. (ivan)