Menag Tanggapi Dugaan Pembangunan Ponpes Sidoarjo Tanpa Standar

bumi pesantren | 01 Oktober 2025 09:45

Menag Tanggapi Dugaan Pembangunan Ponpes Sidoarjo Tanpa Standar
Menag Nasaruddin Buka Suara Soal Dugaan Pembangunan Ponpes Sidoarjo Tanpa Standar, Benarkah Pengecoran Dilakukan Santri. (dok jawapos)

SIDOARJO, PustakaJC.co – Tragedi ambruknya bangunan tiga lantai di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Senin, (29/9/2025), menyita perhatian publik. Peristiwa terjadi saat santri tengah melaksanakan Salat Ashar sekitar pukul 15.35 WIB.

 

Isu mencuat bahwa pengecoran bangunan dilakukan bukan oleh pekerja profesional, melainkan gotong royong para santri. Menag Nasaruddin Umar angkat bicara. Dilansir dari jawapos.com, Rabu, (1/10/2025).

 

 

“Ya, saya nggak tahu sampai di situ. Tapi yang jelas, banyak pesantren dibangun dengan cara-cara yang biasa dilakukan di lingkungan pondok,” ujarnya di lokasi, Selasa,(30/9/202).

 

 

 

Nasaruddin menegaskan, ke depan pembangunan ponpes harus mengikuti standar yang berlaku. 

 

“Kita sudah punya standarnya, insyaAllah akan kita terapkan agar tidak ada musibah serupa,”tambahnya.

 

Data sementara Basarnas Surabaya mencatat 102 santri menjadi korban, baik evakuasi mandiri maupun oleh Tim SAR. Tiga santri dilaporkan meninggal dunia, yakni Maulana Affan Ibrahimafic (15), Mochammad Mashudul Haq (14), keduanya asal Surabaya, serta Muhammad Soleh (22) asal Bangka Belitung.

 

 

 

Hingga Selasa malam, sebanyak 38 orang diduga masih terjebak di reruntuhan. Tim SAR gabungan terus berupaya melakukan evakuasi.

 

“MasyaAllah, ini musibah di luar dugaan kita semua. Jadi pembelajaran, jangan lagi ada pesantren yang seperti ini,” tutup Menag. (ivan)