TANGERANG SELATAN, PustakaJC.co - Ulama kharismatik KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menekankan pentingnya umat Islam menjalani agama dengan tenang dan rileks. Menurutnya, beragama seharusnya membuat hati nyaman karena Allah menyukai hamba yang menghitung dan mengakui nikmat-Nya.
Pesan itu disampaikan Gus Baha saat menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW bertema Keteladanan Rasulullah dan Peran Ulama dalam Menjaga Akhlak dan Ilmu di Masjid Bayt Al-Quran, Pusat Studi Al-Quran (PSQ), Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu, (1/11/2025).
Gus Baha menuturkan kisah seorang Badui yang mengeluh tak memiliki apa-apa. Nabi Muhammad SAW lalu menunjuk sandalnya dan mengingatkan bahwa dua sandal itu pun merupakan nikmat besar karena melindungi dari panasnya padang pasir.
“Orang itu lalu sadar, ‘Oh iya ya, Gusti… Alhamdulillah, alhamdulillah,’” tutur Gus Baha. Dilansir dari kemenag.go.id, Minggu, (2/11/2025).
Ia juga menafsirkan firman Allah dalam QS Al-Hadid ayat 11 bahwa ketika Allah berfirman “Siapa yang mau menghutangi Allah dengan pinjaman yang baik”, itu menunjukkan kelembutan dan kerendahan Allah di hadapan manusia.
“Ini Allah, Zat yang punya langit dan bumi, tapi bilang: siapa yang mau menolong saya. Itu bentuk kasih sayang dan adab,” ujarnya.
Menurutnya, Islam sebenarnya sederhana dan tidak kaku. Nabi Muhammad SAW bahkan dikenal terbuka, menjawab pertanyaan umat di mana saja tanpa formalitas.
“Sekarang ada ustaz disuruh nanya di rumah, padahal ilmunya belum siap. Dibilang biar sopan, padahal belum bisa jawab,” selorohnya disambut tawa jamaah.
Acara PSQ itu juga dihadiri Prof Quraish Shihab, pendiri PSQ dan pengarang Tafsir Al-Misbah, serta Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar. (ivan)