Kiai Miftach Jelaskan Hakikat Ibadah dalam Perspektif Tasawuf

bumi pesantren | 09 November 2025 11:11

Kiai Miftach Jelaskan Hakikat Ibadah dalam Perspektif Tasawuf
KH Miftachul Akhyar saat Ngaji Syarah al-Hikam pertemuan ke-143 di Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya. (dok nuonline)

SURABAYA, Pustaka.JC.co - Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menegaskan bahwa hakikat ibadah dalam pandangan tasawuf adalah bentuk cinta sejati kepada Allah SWT, bukan karena mengharap imbalan atau takut hukuman.

 

“Hakikat ibadah itu tidak ada kepentingan lain selain wujud cinta kepada Allah. Bukan karena takut neraka atau ingin surga,” ujar Kiai Miftach saat Ngaji Syarah Al-Hikam ke-143 di Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya, Jumat, (7/11/2025).

 

Ia menjelaskan, ibadah seperti shalat memang dapat memudahkan datangnya rezeki, namun manfaat itu hadir bila pelakunya tidak berharap imbalan duniawi. Pandangan ini berpijak pada Surat Thaha ayat 132 yang menghubungkan perintah shalat dengan jaminan rezeki. Dilansir dari nu.or.id, minggu, (9/11/2025).

 

“Dalam satu ayat, perintah shalat dihubungkan dengan rezeki. Itu pasti ada kandungan bahwa shalat yang benar akan mendatangkan rezeki,” jelasnya.