Menavigasi Perubahan NU: Ketika Pemikiran Gus Yahya Dijahit Menjadi Peta Konsolidasi dan Arah Baru Pesantren

bumi pesantren | 16 November 2025 09:47

Menavigasi Perubahan NU: Ketika Pemikiran Gus Yahya Dijahit Menjadi Peta Konsolidasi dan Arah Baru Pesantren
Para penulis menyerahkan buku 'Menavigasi Perubahan NU dan Pesantren' kepada Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, saat launching buku. (dok TIMES Indonesia)

SURABAYA, PustakaJC.co – Pagi yang teduh di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jakarta itu menjadi saksi lahirnya sebuah karya yang pelan namun pasti menggetarkan ruang pemikiran Nahdliyin. Tanpa seremoni besar, buku Menavigasi Perubahan NU dan Pesantren: Syarah Pemikiran Gus Yahya resmi diluncurkan—membuka babak baru diskursus masa depan NU.

 

Di ruangan itu para pemikir, peneliti, dan pegiat NU duduk melingkar. Mereka bukan sekadar hadir untuk melihat buku diluncurkan, tetapi seperti hendak menafsir ulang perjalanan panjang organisasi Islam terbesar di Indonesia ini. Buku tersebut tampil bukan hanya sebagai rangkaian kalimat, tetapi sebagai peta jalan: syarah yang mencoba memberi bentuk pada arah perubahan NU di tengah derasnya arus zaman.

 

Bagi banyak orang, buku ini hadir sebagai jembatan—antara gagasan besar dan kerja lapangan yang terus berlangsung di tubuh NU.