JAKARTA, PustakaJC.co - Menteri Agama Nasaruddin Umar memaparkan perkembangan keterbukaan informasi publik dan transformasi digital Kementerian Agama (Kemenag) dalam Uji Publik Monitoring & Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik 2025, Senin, (18/11/2025) di Jakarta.
“Kementerian Agama terus membuka diri dalam penyediaan informasi publik melalui sistem yang tertib, objektif, dan aman bagi masyarakat,” ujar Menag Nasaruddin di hadapan Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP), dikutip dari kemenag.go.id, Rabu, (19/11/2025).
Dalam digitalisasi layanan, Kemenag menghadirkan Mora One Stop Services (MOSS), layanan terpadu 24 jam yang mempermudah masyarakat mengurus urusan keagamaan. Integrasi layanan juga diperkuat melalui superapp Pusaka, yang menjangkau hingga tingkat RT/RW dan rumah ibadah.
Keamanan data publik, terutama data jemaah haji, madrasah, dan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri, juga diperkuat melalui proteksi berlapis. Menag menekankan pengembangan SDM berkompetensi teknologi sebagai kunci keberlanjutan transformasi digital.
Selain itu, Kemenag memperkenalkan SiRukun EWS (Early Warning System) untuk mendeteksi potensi konflik sosial sejak dini. Digitalisasi tata kelola masjid juga mendapat pengakuan internasional, termasuk transformasi Masjid Istiqlal, yang menjadi model bagi pembangunan masjid di Amerika dan Amerika Latin.
“Keterbukaan informasi hanya berjalan bila seluruh unit Kemenag bergerak bersama dalam satu ekosistem. Tidak ada lagi superman, semuanya harus bekerja bersama,” tegas Menag.
Untuk mengakses layanan Kemenag, masyarakat dapat mengunjungi kemenag.go.id/layanan atau mengikuti saluran resmi Kemenag di WhatsApp di sini. (ivan)