Syuriah PBNU Desak Gus Yahya Lengser, Gus Ipul Minta Warga NU Tetap Tenang

bumi pesantren | 22 November 2025 08:01

Syuriah PBNU Desak Gus Yahya Lengser, Gus Ipul Minta Warga NU Tetap Tenang
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf. (dok tvnu)

JAKARTA, PustakaJC.co – Risalah Rapat Harian Syuriah PBNU beredar dan memuat keputusan penting: Rais Aam KH Miftachul Akhyar bersama dua Wakil Rais Aam meminta Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengundurkan diri dalam tiga hari.

 

Rapat digelar Kamis, (20/11/2025) di Hotel Aston City Jakarta, dihadiri 37 dari 53 pengurus harian Syuriah. Dalam risalah itu, Syuriah menilai sejumlah kebijakan dan tata kelola di PBNU telah melanggar ketentuan organisasi. Dilansir dari detik.com, Sabtu, (22/11/2025).

 

Salah satu yang disorot adalah kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional (AKN NU) yang menghadirkan narasumber terkait jaringan Zionisme internasional. Syuriah menyebut langkah itu melanggar nilai Aswaja An-Nahdliyah dan dinilai mencemarkan nama baik NU, terutama di tengah tragedi kemanusiaan di Palestina.

 

Tata kelola keuangan PBNU juga menjadi poin evaluasi, karena dinilai mengindikasikan pelanggaran syariat, aturan perundang-undangan, serta AD/ART NU. Atas dasar itu, Syuriah memberi dua opsi: Gus Yahya mundur dalam tiga hari, atau diberhentikan dari jabatan Ketum PBNU.

 

 

Di tengah dinamika menghangat ini, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengimbau seluruh pengurus dan kader NU tetap tenang. Ia menegaskan bahwa proses yang berjalan adalah dinamika organisasi dan tidak perlu dibesar-besarkan.

 

“Saya minta semua pengurus dan warga NU tetap tenang, tidak terbawa arus berita menyesatkan, dan tidak memperbesar kesalahpahaman,” ujar Gus Ipul, Jumat, (21/11/2025).

 

Ia meminta seluruh struktur NU menjaga ukhuwah, menghindari pernyataan yang memperkeruh keadaan, dan mengikuti informasi resmi Syuriah PBNU.

 

“Kita serahkan sepenuhnya kepada Rais Aam dan para wakilnya. Insyaallah semua akan diselesaikan dengan baik, proporsional, dan sesuai adab organisasi," tegas Sekjen PBNU itu. (ivan)