Yogyakarta Jadi Provinsi Paling Melek Digital di Indonesia

komunitas | 20 Februari 2023 18:40

Yogyakarta Jadi Provinsi Paling Melek Digital di Indonesia
Dok An

YOGYAKARTA, PustakaJC.co - Literasi memang tidak ada habisnya dibahas di Indonesia. Perkembangan digital yang semakin canggih membuat masyarakat perlu melek terhadap dunia digital.

 

 

Diketahui, literasi adalah kemampuan seseorang dalam memahami, menganalisis, dan mengevaluasi suatu informasi atau alat. Saat ini, banyak jenis literasi yang ada, seperti literasi informasi, visual, data, digital, dan lainnya.

 

Dengan kata lain, makna literasi bisa ditelusuri dari berbagai konteks. Salah satu jenis literasi yang sangat digaungkan oleh pemerintah adalah literasi digital.

 

Nah, baru-baru ini Kementerian Komunikasi dan Informatika merilis hasil survei tingkat literasi digital orang Indonesia tahun 2022. Hasilnya, tingkat literasi masyarakat Indonesia meningkat, yakni 3,54 persen. Secara selisih, terjadi peningkatan literasi digital sebesar 0,05 persen apabila dibandingkan dengan tahun lalu, yakni 3,49 persen. Meskipun hanya naik tipis, Kawan mesti bangga dengan perolehan itu.

 

Dari data tersebut, Daerah Istimewa Yogyakarta kembali diapresiasi sebagai kota dengan tingkat melek digital tertinggi di Indonesia. Ada beberapa alasan DIY berhasil mendapat predikat tersebut.

 

Alasan pertama adalah DI Yogyakarta memiliki masyarakat yang mampu mengoperasikan dan memahami cara kerja dunia digital. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani.

 

"Mereka tidak mudah memberi OTP (One time password) dan tidak mudah mengklik-klik," ujarnya, dalam acara Peluncuran Status Literasi Digital Indonesia 2022 yang dilansir cinnindonesia.com.

 

Selanjutnya, masyarakat dengan literasi digital yang tinggi tidak mudah memberikan data pribadinya diretas oleh orang jahat. Pengetahuan itulah yang membuat mereka terlindungi dari ancaman siber.

 

"literasi digital tinggi itu artinya mereka memahami bagaimana cara kerjanya, mereka skill-nya sudah ada, mereka shifting-nya ngerti juga. Sama aja kayak kita jalan di jalan raya pakai helm, mereka sudah tahu mengamankan dirinya." jelasnya.

 

Diketahui, Yogyakarta dan Kalimantan Barat memiliki skor literasi digital yang sama, yakni 3,64. Hal inilah yang membuat dua provinsi tersebut mendapat predikat melek digital tertinggi di Indonesia.

 

Di urutan kedua, ada Kalimantan Timur dengan skor 3,62, lalu dilanjutkan dengan Papua Barat. Urutan ketiga ada Jawa Tengah dengan perolehan skor 3,61. Dilansir dari hipwee.com, Deputi Katadata Insight Center, Vivi Zabkie, menjelaskan hasil temuan ini menyimpulkan bahwa daya literasi digital masyarakat Indonesia cukup merata.

 

"Artinya mulai ada pemerataan," ungkap Vivi.

 

Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Katadata Insight Center (KIC) menyelenggarakan survei yang bernama Survei Indeks Literasi Digital. Diketahui, dua lembaga itu mengukur indeks literasi dari berbagai provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling dan wawancara.

 

Buat Kawan yang belum tahu tentang multistage random sampling, metode itu lebih dikenal dengan purposive sampling, metode pengambilan sampel secara acak dari kelompok sampel yang ditarget dengan ciri-ciri tertentu. Metode ini memiliki toleransi kesalahan sebesar 0,98 persen.

 

Selanjutnya, metode wawancara secara luring dengan target WNI berusia 13 hingga 70 tahun dan memiliki akses internet dalam 3 bulan terakhir. Diketahui, ada 4 pilar yang diukur dalam survei ini, yaitu kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.

 

Pertama, kecakapan digital yang meningkat 0,08 poin menjadi 3,52. Kedua, etika digital yang mengalami peningkatan sebesar 0,15 poin menjadi 3,68. Ketiga, keamanan digital yang naik 0,02 poin menjadi 3,84. Namun, budaya digital mengalami penurunan sebesar 0,06 poin menjadi 3,84.

 

Diketahui, survei ini mencakup 514 kabupaten/kota serta diambil 10 ribu responden terpilih.

 

Dilihat hasil tersebut, kita harus mampu bergerak cepat demi meningkatkan literasi digital. Cara meningkatkannya, seperti mencegah persebaran data pribadi di media sosial, tidak membagikan OTP, dan riset keamanan digital pada situs tertentu. Tidak hanya itu, Kawan juga harus beretika di media sosial, seperti tidak memberikan hate comment dan tidak berbagi informasi yang belum tervalidasi. (int)