Perjuangan Kebaya dan Dangdut Jadi Warisan Budaya UNESCO

komunitas | 19 September 2023 05:27

Perjuangan Kebaya dan Dangdut Jadi Warisan Budaya UNESCO
dok sohibindonesia

Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menyampaikan, "Kami terus mengupayakan agar elemen budaya Indonesia tidak hanya mendapatkan status di tingkat Internasional. Namun, yang terpenting adalah agar masyarakat Indonesia turut memberikan perhatian dan ikut melestarikan."

Lebih lanjut, Dirjen Hilmar mengatakan, “Karena keterbatasan sumber daya di UNESCO sendiri, tidak ada jaminan bagi setiap negara bahwa elemen budaya yang dinominasikan akan berhasil menyandang status WBTb UNESCO,” sebutnya seraya menjelaskan bahwa rata-rata suatu negara hanya bisa mengusulkan satu nominasi per dua tahun untuk menginskripsikan elemen budayanya sebagai WBTb UNESCO.

Selain kebaya dan reog, kearifan lokal dari DKI Jakarta yakni, musik dangdut dan gamelan ajeng resmi diumumkan sebagai warisan budaya takbenda oleh Tim Ahli WBTb Indonesia pada Kamis 31 Agustus 2023 lalu. Penetapan dilakukan setelah melalui tahapan Sidang WBTb Tahun 2023 yang berlangsung pada 28 sampai 31 Agustus 2023. Dua budaya ini diajukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Musik dangdut yang digemari seluruh elemen masyarakat Indonesia ini pernah diajukan sebagai WBTb pada 2012, namun terbentur oleh persyaratan usia budaya minimal 50 tahun. Diakui oleh musisi dangdut legendaris, Rhoma Irama, musik dangdut berakar dari musik Melayu Deli dan terpengaruh unsur musik Hindi dan musik pop-rock Barat.