Bonek Minta Semua Pihak Belajar dari Tragedi, Soal Derbi di Kanjuruhan Disikapi Bijak

komunitas | 14 April 2025 22:02

Bonek Minta Semua Pihak Belajar dari Tragedi, Soal Derbi di Kanjuruhan Disikapi Bijak
Bonek dan Bonita saai di Gelora Bung Tomo (dok emosijiwaku.com)

MALANG, Pustaka.JC.co - Rencana laga Derbi Jawa Timur antara Arema FC vs Persebaya Surabaya yang dijadwalkan pada 28 April 2025 mulai jadi perhatian banyak pihak, khususnya komunitas suporter. Isu yang berkembang menyebut laga akan digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, usai dinyatakan lolos risk assessment oleh Mabes Polri.

Kanjuruhan sebelumnya sempat tidak digunakan sejak tragedi 1 Oktober 2022 yang menelan 135 korban jiwa. Kini, wacana penggunaannya kembali untuk laga besar seperti Derbi Jatim memunculkan harapan dan sekaligus kehati-hatian. Dilansir dari jawapos.com Senin, (14/4/2025).

Dari komunitas suporter Persebaya, Bonek, suara bijak disampaikan oleh Husin Ghozali, salah satu tokohnya. Ia meyakini bahwa tim Persebaya akan siap bermain di manapun, termasuk jika laga berlangsung di Kanjuruhan.

"Kalau tim, saya yakin mereka siap untuk main di mana saja." kata Husin Ghozali atau akrab disapa Cak Cong.

Meski begitu, Cak Cong tetap mengingatkan bahwa semua pihak perlu belajar dari kejadian masa lalu. Bagi komunitas suporter, Stadion Kanjuruhan bukan sekadar lokasi pertandingan, tapi tempat yang menyimpan memori kelam.

"Karena seharusnya Stadion Kanjuruhan ini jadi opsi terakhir. Semua pihak harus belajar agar kejadian yang sama tidak terulang," tegasnya.

Sementara itu, Persebaya melalui pelatih Paul Munster memilih untuk tidak terburu-buru menanggapi soal venue. Fokus utama mereka saat ini adalah persiapan menghadapi Madura United dalam laga Derbi Suramadu terdekat.

"Kami akan fokus melawan mereka terlebih dahulu." ujar pelatih asal Irlandia Utara itu.

Komunitas suporter seperti Bonek menunjukkan sikap dewasa dalam merespons isu seputar laga Derbi Jatim. Harapannya, apapun keputusan soal venue nantinya, semua pihak tetap mengedepankan keselamatan, solidaritas, dan pembelajaran dari sejarah. (Ivan)