Menurut Judha, lonjakan peserta kali ini tak lepas dari semangat besar pasca ditetapkannya Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO (Intangible Cultural Heritage).
“Ini ledakan yang luar biasa. Tentunya ini adalah spirit setelah Reog ditetapkan UNESCO, semangatnya membara, bagaimana semangat untuk melestarikan Reog Ponorogo,” lanjutnya.
Festival yang dipusatkan di Alun-alun Ponorogo ini dibuka secara simbolis oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Selasa malam (17/6/2025). Dalam kesempatan itu, ia juga menerima sertifikat resmi UNESCO yang mengukuhkan Reog sebagai warisan budaya dunia.