Khofifah Ajak Generasi Muda Jatim Lestarikan Pencak Silat, Teguhkan Persatuan Bangsa

komunitas | 07 Juli 2025 18:08

Khofifah Ajak Generasi Muda Jatim Lestarikan Pencak Silat, Teguhkan Persatuan Bangsa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat hadir di Peringatan Suran Agung ke-122 Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) Tunas Muda Madiun di Lapangan Winongo. (dok surya.co.id)

MADIUN, PustakaJC.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak generasi muda untuk aktif melestarikan budaya asli Nusantara, khususnya pencak silat, karena dinilai mampu menjadi perekat persatuan dan karakter bangsa.

Ajakan ini disampaikan Khofifah saat menghadiri Peringatan Suran Agung ke-122 Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) Tunas Muda Madiun di Lapangan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, dilansir dari surya.co.id, Senin, (7/7/2025).

“Apa yang diajarkan PSHW Tunas Muda Madiun ini InsyaAllah akan jadi pilar penguat tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Menurutnya, PSHW bukan sekadar mengajarkan pencak silat sebagai seni bela diri. Lebih dari itu, organisasi ini membina generasi muda agar tangguh secara fisik, kuat mental, matang spiritual, serta berakhlak mulia.

 

“Silat di sini bukan sekadar gerak tubuh. Tapi cara membangun karakter, akhlakul karimah, serta nilai-nilai keindonesiaan,” jelasnya.

Khofifah mengapresiasi kiprah PSHW dalam melestarikan pencak silat sekaligus mencetak kader muda yang cinta budaya dan cinta tanah air. Hal itu, katanya, sejalan dengan visi Pemprov Jatim dalam pembangunan SDM unggul dan pelestarian seni budaya lokal.

“Pemprov Jatim akan terus bersinergi mendukung pelestarian budaya. Ini bagian dari komitmen membangun manusia-manusia unggul dan berkarakter,” imbuh Khofifah.

Khofifah juga mengapresiasi simbol-simbol yang disiapkan dalam perayaan tersebut. Sebanyak 14 perguruan silat di Madiun menampilkan simbol dengan ukuran yang sama, sebagai bentuk kesetaraan dan persaudaraan antarperguruan.

“Ini luar biasa. Ada 14 perguruan silat, semuanya menampilkan simbol dengan tinggi dan ukuran yang sama. Ini mencerminkan egalitarianisme dan semangat persatuan,” tuturnya.

Ia berharap semangat ini terus direfleksikan oleh para pendekar dan simpatisan agar pencak silat tetap menjadi alat pemersatu, bukan pemisah.

Sebagai penutup, Khofifah menegaskan keyakinannya bahwa PSHW Tunas Muda Madiun akan terus menjadi kekuatan moral dan kultural dalam pembangunan Jawa Timur dan Indonesia ke depan.

“Semoga perayaan ini dapat memperkuat persaudaraan, memperkokoh karakter, dan meneguhkan komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa,” pungkas Gubernur Jatim ini. (ivan)