Menurutnya, literasi Al-Qur’an Braille di Surabaya kini lebih baik dibanding rata-rata nasional. Jika secara nasional 95 persen tunanetra belum bisa membaca Al-Qur’an Braille, di Surabaya angkanya menurun menjadi 83 persen berkat jejaring pelatihan dan dukungan komunitas.
Ke depan, Kawan Netra berencana menggelar Safari Dakwah ke berbagai daerah, serta memperluas program pendampingan digital, mobilitas, dan pendidikan bagi tunanetra di seluruh Indonesia. (ivan)