Selain digitalisasi, mahasiswa juga mendorong terbentuknya platform terpadu di tingkat provinsi untuk memasarkan produk kreatif lokal. Ide tersebut terinspirasi dari keberhasilan aplikasi e-Peken milik Pemkot Surabaya.
Puguh menegaskan pentingnya sinergi antara mahasiswa, pemerintah, dan pelaku usaha untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kreatif yang berdaya saing.
“Mahasiswa adalah agen perubahan, sementara pemerintah berperan sebagai fasilitator. Jika keduanya bersinergi, sektor ekonomi kreatif Jatim bisa tumbuh pesat,” ujarnya.