Delapan Balita di Mengare Gresik Terdeteksi Gizi Kurang, Orang Tua Diminta Lebih Kreatif Masak

gresik | 03 November 2025 05:59

Delapan Balita di Mengare Gresik Terdeteksi Gizi Kurang, Orang Tua Diminta Lebih Kreatif Masak
Ketua TP PKK Gresik Nurul Haromaini Ali dan Kepala Dinkes Gresik dr Mukhibatul Khusnah mengecek pemeriksaan posyandu di Desa Watuagung, Mengare. (dok jawapos)

GRESIK, PustakaJC.co – Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik menemukan delapan balita di wilayah Mengare, Kecamatan Bungah, mengalami gizi kurang. Temuan ini muncul saat pembinaan posyandu bersama TP PKK Gresik akhir pekan lalu.

 

 

 

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Gresik, dr. Anik Lutfiyah, mengatakan sejumlah balita mengalami berat badan tidak naik dan gangguan perkembangan. Dilansir dari jawapos.com, Senin, (3/11/2025).

 

 

“Orang tua perlu lebih kreatif mengolah makanan anak. Jangan hanya digoreng, bisa dibuat variasi lain agar anak tertarik,” ujarnya, Minggu, (2/11/2025).

 

 

Ia menegaskan, posyandu menjadi pilar utama pencegahan stunting. Karena itu, Dinkes Gresik meluncurkan Jadi Girang (Jejaring Deteksi Dini dan Penanganan Masalah Gizi Pra-Stunting), yang melatih kader mendeteksi dini balita berisiko stunting.

 

Kepala Dinkes Gresik dr. Mukhibatul Khusnah menambahkan, Kecamatan Bungah dan Manyar menjadi proyek percontohan pengentasan stunting. Balita yang terindikasi stunting akan ditangani langsung hingga konsultasi dengan dokter spesialis anak.

 

“Jika berhasil, program Jadi Girang akan diterapkan di seluruh kecamatan. Kami juga menjajaki kerja sama dengan universitas di Gresik untuk penelitian ekstrak ikan gabus dan kelor sebagai sumber gizi,”pungkasnya. (ivan)