Meski dampak larangan impor belum begitu terasa di penjualan offline, efeknya mulai dirasakan di platform daring. Banyak akun penjual thrifting mengeluh karena akun mereka diblokir dan produk dihapus dari e-commerce.
“Kalau di online justru lebih berat. Banyak akun nggak bisa live karena kena poin. Ada juga produk thrifting yang diturunkan dari platform orange,” ungkapnya.
Niko menyebut, saat ini ia memiliki sekitar 500 produk aktif yang dijual dengan harga Rp35 ribu hingga Rp400 ribu. Namun beberapa bulan terakhir, notifikasi pemblokiran makin sering muncul.
“Kaget karena dikira pembelian, ternyata notifikasi pemblokiran. Kami cuma minta jangan ditutup total. Ini jalan rezeki banyak orang,” pungkasnya. (ivan)