Surabaya Gelar Imunisasi Gratis bagi Siswa Lewat Program BIAS 2025

surabaya | 09 Agustus 2025 08:28

Surabaya Gelar Imunisasi Gratis bagi Siswa Lewat Program BIAS 2025
Surabaya Gelar Imunisasi Gratis bagi Siswa Lewat Program BIAS 2025 (dok jawapos)

Surabaya, PustakaJC.co - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Jawa Timur, menggelar program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) untuk memberikan perlindungan kesehatan optimal bagi anak usia sekolah melalui imunisasi gratis.

 

Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina, di Surabaya, Jumat, menyampaikan bahwa kegiatan BIAS tahun ini akan menyasar siswa SD dan SMP dengan pelaksanaan terbagi dalam dua periode.

 

"Program BIAS merupakan agenda rutin yang sangat penting untuk memastikan anak-anak Surabaya terlindungi dari penyakit menular yang dapat dicegah melalui imunisasi," ujarnya, dilansir dari Antaranews, Sabtu (9/8/25).

 

Menurut Nanik, jenis imunisasi yang diberikan menyesuaikan tingkat kelas. Siswa kelas 1 SD/MI/sederajat akan mendapatkan imunisasi Campak-Rubella (MR) dan Difteri-Tetanus (DT). Sementara itu, siswa kelas 2 dan 5 SD/MI/sederajat akan menerima imunisasi Tetanus-Difteri (Td). Untuk siswa perempuan di kelas 5 SD dan 9 SMP/MTs/sederajat, imunisasi yang diberikan adalah Human Papilloma Virus (HPV).

 

"Secara keseluruhan sasaran utama program ini adalah siswa kelas 1, 2, dan 5 SD, serta siswa perempuan kelas 9 SMP atau yang sederajat," tambahnya.

 

Pelaksanaan BIAS 2025 di Surabaya dijadwalkan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama pada Agustus 2025 akan difokuskan pada imunisasi Campak-Rubella dan HPV, sedangkan tahap kedua pada November 2025 untuk imunisasi Difteri-Tetanus (DT) dan Td.

 

Kegiatan imunisasi ini akan dilaksanakan di seluruh sekolah sasaran, meliputi SD, MI, SMP, dan MTs di Kota Surabaya. Tim dari Puskesmas akan mendatangi sekolah-sekolah sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

 

"Pemberitahuan resmi mengenai jadwal akan disampaikan oleh pihak sekolah kepada orang tua atau wali murid jauh hari sebelumnya," jelas Nanik.

 

Ia menegaskan bahwa imunisasi dalam program ini tidak memerlukan persyaratan khusus dan sepenuhnya gratis.

 

"Anak hanya perlu didampingi oleh orang tua atau wali, dan disarankan membawa buku atau kartu catatan imunisasi untuk memudahkan pencatatan," pungkasnya. (nov)