Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, menegaskan bahwa isu efisiensi energi dan energi terbarukan sudah menjadi prioritas kebijakan kota.
“Secara global, sektor bangunan menyumbang sekitar 40 persen emisi energi pada 2030. Surabaya menjawab tantangan itu dengan visi Transformasi Menuju Kota Dunia yang Maju, Humanis, dan Berkelanjutan,” ujarnya.
Sejumlah terobosan pun sudah berjalan, mulai dari konsep Compact City untuk mengurangi mobilitas dan konsumsi energi, penerapan Bangunan Gedung Hijau (BGH), hingga pembangunan fasilitas publik ramah lingkungan. Surabaya juga mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PSEL) Benowo pertama di Indonesia sebagai bukti komitmen pada energi bersih.