Eri Cahyadi Cari Jalan Keluar Atasi Krisis Lahan Pemakaman di Surabaya

surabaya | 27 Oktober 2025 07:24

Eri Cahyadi Cari Jalan Keluar Atasi Krisis Lahan Pemakaman di Surabaya
Ilustrasi pemakaman di TPU Keputih, Surabaya. (dok jawapos)

SURABAYA, PustakaJC.co – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terus mencari solusi atas menipisnya lahan pemakaman di Kota Pahlawan. Dari 13 Tempat Pemakaman Umum (TPU) milik Pemerintah Kota Surabaya, hampir semuanya kini penuh dan sulit menampung jenazah baru.

 

“Kemarin jumlah penduduk 2,7 juta jiwa, hari ini sudah 3 juta jiwa lebih, karena Surabaya didatangi orang terus. Kan tidak mungkin lahan kita digunakan menjadi lahan makam semuanya,” ujar Eri di Surabaya, Minggu, (26/10/2025).

 

Menurutnya, krisis lahan makam menjadi persoalan klasik di kota besar akibat pertumbuhan penduduk yang cepat dan keterbatasan ruang. Untuk mengatasinya, Pemkot Surabaya menggandeng pengelola makam kampung agar lahan yang ada bisa dimanfaatkan lebih efektif.

 

“Kalau lahan makam dengan bertambahnya orang pasti berkurang, maka kita fungsikan lahan makam perkampungan. Kalau setiap orang minta satu lahan makam, ya habis semua tanahnya,” imbuhnya.

 

 

Selain menggandeng makam kampung, Eri juga mendorong penerapan sistem tumpang atau pemakaman bertingkat bagi anggota keluarga dalam satu liang lahad. Tradisi ini, katanya, masih dijalankan di keluarganya sendiri.

 

“Kalau makam keluarga saya di Tembok Dukuh, dulu makamnya mbahku. Ketika mbahku sudah lama meninggal, almarhum bapak juga dimakamkan di sana,” ungkapnya.

 

Eri optimistis, kolaborasi dengan makam kampung dan penerapan sistem tumpang bisa menjadi langkah realistis menghadapi keterbatasan lahan. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak bergantung sepenuhnya pada TPU milik pemerintah.

 

“Pemerintah kota tidak bisa terus menyiapkan lahan makam bagi semua warga. Makanya kita berkolaborasi dan bersinergi dengan pengelola makam di kampung-kampung,” tegasnya. (ivan)