Wakil Ketua DPRD Surabaya Geram, Banyak Saluran Masih Ditutup Bangunan

surabaya | 10 November 2025 11:36

Wakil Ketua DPRD Surabaya Geram, Banyak Saluran Masih Ditutup Bangunan
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Bahtiyar Rifai. (dok surabayapagi)

SURABAYA, PustakaJC.co – Menjelang musim hujan, kekhawatiran banjir kembali menghantui warga. Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Bahtiyar Rifai, menyoroti lambatnya penanganan saluran air dan masih banyaknya bangunan berdiri di atas jalur drainase.

 

“Sudah saatnya Pemkot tegas. Jangan ada lagi bangunan yang menutup saluran air. Itu biang masalah saat hujan deras,” tegas Bahtiyar, Jumat, (7/11/2025).

 

Menurutnya, proyek saluran, rumah pompa, dan bozem yang masih berjalan harus diawasi agar selesai tepat waktu. Ia mengingatkan agar upaya fisik disertai kebersihan saluran dan kesadaran warga. Dilansir dari surabayapagi.com, Senin, (10/11/2025).

 

“Masih banyak rumah pompa yang tersumbat sampah. Petugas jadi kerja dua kali ketika hujan turun,”ujarnya.

 

 

 

Data Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya menunjukkan, tumpukan sampah terbanyak ditemukan di saluran Greges menuju Bozem Morokrembangan. Sampahnya beragam, dari sofa, kasur, helm hingga perabot rumah tangga.

 

Bahtiyar menekankan, pembersihan saluran harus rutin, bukan hanya saat musim hujan. “Sedimen dan sampah harus diangkat terus agar daya tampung saluran tetap ideal,” katanya.

 

Politikus Partai Gerindra ini juga menyoroti banyaknya lapak pedagang dan bangunan liar di atas saluran air. Ia meminta kelurahan, RT/RW, dan Satpol PP bertindak tanpa menunggu perintah dari Pemkot.

 

“Ketika saluran ditutup lapak atau tumpukan barang, petugas susah bergerak. Ini harus ditertibkan supaya tidak menghambat perbaikan,” tegasnya.

 

 

Bahtiyar juga mengingatkan pentingnya konektivitas antar-saluran di setiap wilayah. Ia menilai, sering kali pembangunan dilakukan secara terpisah sehingga aliran air tidak tersambung sempurna.

 

“Jangan sampai kampung A bangun sendiri, kampung B juga, tapi salurannya tidak nyambung. Perencanaan harus menyeluruh, jangan ego sektoral,” ujarnya menutup. (ivan)