ICU Berbasis AI di MRCAC Siloam Surabaya Mampu Deteksi Krisis Pasien Lebih Cepat 30 Menit

surabaya | 21 November 2025 19:32

ICU Berbasis AI di MRCAC Siloam Surabaya Mampu Deteksi Krisis Pasien Lebih Cepat 30 Menit
Peresmian Pusat Layanan MRCAC di Siloam Hospitals. (dok jawapos)

SURABAYA, PustakaJC.co - Siloam Hospitals Surabaya resmi menghadirkan pusat layanan berteknologi tinggi bernama Mochtar Riady Center for Advanced Care (MRCAC). Fasilitas bertaraf global ini memperkuat layanan unggulan Siloam di bidang kardiologi, onkologi, dan ortopedi, sekaligus menjadi pusat rujukan modern untuk Jawa Timur dan Indonesia Timur.

 

Pendiri Siloam International Hospitals, Mochtar Riady, menyebut MRCAC sebagai komitmen menghadirkan layanan kesehatan kelas dunia tanpa harus membawa pasien ke luar negeri. dilansir dari jawapos.com, Jumat, (21/11/2025).

 

“Melalui fasilitas ini, kami ingin memastikan masyarakat Surabaya dan Indonesia Timur memperoleh pelayanan kesehatan terbaik. Inovasi medis harus hadir di tanah air,” ujarnya, Jumat, (21/11/2025).

 

 

Presiden Direktur Siloam Hospitals, David Utama, menambahkan bahwa MRCAC didesain untuk menangani penyakit kompleks dengan dukungan teknologi medis mutakhir.

“Kenapa disebut Advanced Care? Karena penyakit yang ingin kita tangani sangat kompleks. Harapannya, dengan teknologi canggih dan dokter spesialis, penanganan bisa optimal,” katanya.

 

MRCAC berdiri setinggi 11 lantai, memiliki 212 tempat tidur, dan dilengkapi perangkat medis terbaru, antara lain:

 

CT Scan 512 Slices dengan detail pencitraan tinggi dan radiasi lebih rendah

PET Scan untuk deteksi dini sel kanker

MRI 1.5 Tesla dengan hasil lebih detail dan cepat tanpa radiasi

Cath Lab dengan pencitraan real-time

LINAC, teknologi radioterapi presisi tinggi dengan durasi lebih singkat dan efek samping minimal

 

 

Untuk layanan rehabilitasi, tersedia Hydrotherapy Pool, snoezelen room, sensory integration, gym, serta fasilitas fisioterapi lainnya. Seluruh layanan ditangani oleh 175 dokter spesialis yang mencakup 24 spesialisasi dan 56 subspesialis.

 

Salah satu fasilitas unggulannya adalah ICU berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mampu memberikan peringatan 30 menit sebelum pasien memasuki kondisi kritis.

 

“Dulu ICU menunggu pasien drop baru bertindak. Dengan AI, 30 menit sebelum kondisi kritis, kami sudah mendapat alert. Ini lompatan besar untuk keselamatan pasien,” terang David. (ivan)