Pada periode Juli–September 2025, realisasi investasi tercatat Rp9,185 triliun, terdiri dari PMDN Rp8,4 triliun dan PMA Rp784 miliar. Sejumlah sektor menjadi penopang utama, yakni industri pengolahan Rp1,904 triliun, perdagangan besar dan eceran Rp961 miliar, serta sektor real estate Rp826 miliar.
Lasidi menegaskan, capaian investasi Surabaya konsisten melampaui target dalam lima tahun terakhir. Pada 2024, realisasi investasi mencapai Rp40,47 triliun, atau 101,35 persen dari target Rp39,94 triliun.
Ia menambahkan, kemudahan perizinan, fasilitas publik, dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan menjadikan Surabaya tetap menarik bagi penanam modal. Namun, ia menekankan setiap investasi harus memberi manfaat langsung kepada warga.
“Kalau ada investasi masuk harus dibantu, tapi juga harus menyejahterakan warga. Misalnya hotel, sebagian pekerjanya wajib dari Surabaya,” tegasnya.