KH Yusuf Hasyim merupakan putra bungsu Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama dan Pahlawan Nasional. Semasa muda, beliau terjun langsung dalam perjuangan kemerdekaan melalui Laskar Hizbullah, bahkan sempat menjadi perwira TNI berpangkat Letnan Satu dan memimpin Kompi II dalam berbagai operasi militer revolusi fisik. Setelah mengundurkan diri dari militer pada 1956, ia kembali memimpin Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang.
Sebagai pengasuh Tebuireng, KH Yusuf Hasyim dikenal sebagai pelopor integrasi pendidikan agama dan umum di lingkungan pesantren. Ia berperan penting dalam membangun generasi santri yang nasionalis dan moderat.
“Beliau adalah teladan nyata bagaimana ulama menjaga keutuhan bangsa. Tidak hanya berdakwah di mimbar, tetapi juga berjuang di medan tempur,” tegas Khofifah.