Dalam hasil studi dalam Jurnal Farmasi Sains dan Praktis yang diterbitkan di journal.unimma.ac.id, dikatakan bahwa seluruh bagian matoa dapat dimanfaatkan seperti obat. Mulai dari buah, daun, kulit batang, kulit buah, hingga akarnya. Pada dasarnya matoa memiliki kandungan alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, senyawa fenolik, terpenoid, dan vitamin A, C, E yang bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Berdasarkan hasil penelitian yang menggunakan perbandingan dengan makanan lain seperti jeruk nipis, spirulina, dan wortel, ternyata buah dan kulit buah matoa lebih banyak mengandung vitamin C. Diketahui bahwa ekstrak batang dan kulit matoa memperoleh nilai IC50 lebih dari 70 ppm, yang berarti nilai tersebut tergolong aktivitas antioksidan kuat.
Untuk kesehatan, matoa memiliki beragam manfaat seperti mengobati luka bakar, mengatasi penyakit tulang, otot, dan sendi, mengurangi sakit kepala dan flu, dan baik dikonsumsi untuk penderita diabetes, diare, sembelit, demam, hingga cacar ayam.
Sementara itu untuk pemanfaatan non-kesehatan, batang kayu pohon matoa biasa digunakan sebagai bahan konstruksi ringan, bijinya bisa diolah menjadi bahan makanan, sedangkan kulit batang pohonnya bisa dimanfaatkan menjadi pewarna kain.(int)