Bukan Hanya Sayur Bayam, Makanan Ini Tak Boleh Dipanaskan Ulang

kuliner | 14 Mei 2025 08:05

Bukan Hanya Sayur Bayam, Makanan Ini Tak Boleh Dipanaskan Ulang
Dok lemon8

YOGYAKARTA, PustakaJC.co - Ketika ada makanan sisa, umumnya, masyarakat akan menyimpan dan menghangatkan atau memanaskannya lagi. Tahukah detikers bahwa ada beberapa makanan yang tak boleh dipanaskan ulang? Apa saja?

 

Dirujuk dari laman resmi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, memanaskan dapat membuat makanan memiliki kandungan yang beracun atau kurang baik bagi tubuh. Tentunya, akan lebih baik bagi kita untuk segera menghabiskan suatu hidangan ketika masih segar.

 

Namun, ketika jumlahnya terlalu banyak dan tak memungkinkan untuk menghabiskannya sekali santap, detikers dapat menyimpan dan memanaskan tersebut. Sebelum melakukannya, ketahui dulu makanan apa saja yang tidak boleh dipanaskan ulang berikut ini!

 

Apa Saja Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan Ulang?

 

#1 Sayur Bayam

Sayur bayam menjadi makanan pertama yang tidak boleh dipanaskan. Dikutip dari situs resmi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat, bayam memiliki cukup banyak kandungan nitrat.

 

Jika dipanaskan, nitrat akan terkonveksi menjadi nitrit. Nah, nitrit ini memiliki sifat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.

 

#2 Nasi

Makanan pokok masyarakat Indonesia, nasi, ternyata juga terkena larangan ini. Dikutip dari laman Food Standards Agency, nasi memang boleh dipanaskan, tetapi tidak lebih dari satu kali. Pun juga ada syarat, bahwa ketika memanaskan nasi, uapnya harus keluar dari tempat pemanas.

 

Seseorang bisa saja keracunan makanan akibat memakan nasi yang dipanaskan. Sejatinya, penyebab keracunan ini bukan karena proses dipanaskannya, melainkan cara penyimpanan nasi sebelumnya.

 

Beras dapat mengandung spora bakteri Bacillus cereus. Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan dan dapat bertahan ketika dimasak. Apabila nasi yang sudah masak dibiarkan saja di suhu ruangan, semakin besar kemungkinan bakteri ini mengontaminasinya.

 

#3 Telur

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring mendefinisikan telur sebagai benda bercangkang yang mengandung zat hidup bakal anak. Benda ini dihasilkan oleh unggas dan biasanya dimakan dengan cara diceplok, didadar, dan sebagainya.

 

Dikutip dari detikFood, telur kaya akan kandungan protein. Pemanasan berulang telur dengan suhu tinggi dapat merusak protein ini dan membuatnya beracun. Jika ingin memanaskan, detikers disarankan menggunakan air hangat ketimbang microwave.

 

#4 Kentang

Dikutip dari situs NDTV Food, kentang memiliki kandungan vitamin B6, potasium, dan vitamin C. Jika dipanaskan berulang-ulang, bukannya membaik, kentang justru berpotensi menghasilkan bakteri Clostridium Botulinum.

 

Karenanya, jika detikers memiliki sisa kentang yang telah dimasak, paling baik adalah menyimpannya di dalam kulkas. Jangan pernah membiarkannya berada di temperatur ruangan karena justru akan meningkatkan produksi bakteri.

 

#5 Jamur

Jamur adalah salah satu sumber makanan yang lezat. Selain rasanya, makanan satu ini juga kaya protein dan mineral. Namun, jika detikers memanaskannya, kandungan-kandungan baik tadi lama kelamaan akan berkurang bahkan hilang.

 

Lebih buruknya lagi, dengan memanaskan jamur, toxins (racun) yang mengandung nitrogen teroksidasi dan radikal bebas dapat terbentuk. Oleh sebab itu, disarankan untuk memakannya secara langsung usai matang. Jika ingin menyimpannya, keesokan harinya, pastikan untuk mengonsumsinya dalam keadaan dingin.

 

#6 Daging Ayam

Sama seperti jamur, daging ayam adalah bahan makanan yang kaya protein. Namun, karena kesamaan itu pulalah, memanaskan ayam kurang dianjurkan.

 

Menilik informasi dari website Times of India, memanaskan ayam dengan suhu tinggi dapat menyebabkan masalah pencernaan bagi pengonsumsinya. Jika memang ingin memanaskan ayam, detikers dapat melakukannya dengan suhu yang lebih rendah dan durasi lebih lama.

 

#7 Sayuran Kaya Nitrat

Layaknya bayam, sayuran-sayuran yang kaya akan kandungan nitrat juga sebaiknya tidak dipanaskan. Dirangkum dari laman Nutri Gardens, di antara sayuran kaya nitrat adalah brokoli, seledri, bayam, kangkung, dan sawi hijau.

 

Sayuran-sayuran ini memiliki kandungan nitrat yang tinggi. Nitrat yang dipanaskan akan berubah menjadi nitrit. Ketika sayuran ini dikonsumsi, maka otomatis nitrit akan banyak masuk ke dalam tubuh kita.

 

Nitrit yang terlalu banyak dapat meningkatkan risiko methemoglobinemia. Istilah ini merujuk pada suatu kondisi ketika nitrit di dalam darah berinteraksi dengan hemoglobin dan zat besi.

 

Akibatnya, darah tidak mampu membawa oksigen ke sel-sel hidup lainnya. Pada gilirannya, hal ini dapat menyebabkan kejang-kejang atau parahnya lagi, kematian.(int)