Perilaku Impulse Buying dan Cara Mencegahnya

gaya hidup | 12 Maret 2022 00:00

Perilaku Impulse Buying dan Cara Mencegahnya
dok lifestyles.id

SURABAYA, PustakaJC.co - Seiring dengan perkembangan online shop dan marketplace, perilaku impulse buying menjadi salah satu masalah baru yang muncul. Budaya promosi baru membuat orang menginginkan dan membeli benda-benda yang tidak benar-benar dibutuhkannya. Impulse buying ternyata memiliki latar belakang psikologis dan juga memicu berbagai gangguan psikologis. Contohnya, jika benda yang diinginkan tidak dapat atau tidak sesuai dengan keinginan, bisa memicu kecemasan dan rasa tidak bahagia.

Apa itu impulse buying? Dilansir dari Pijar Psikologi, impulse buying adalah perilaku membeli secara berlebihan dan tidak didasarkan pada pertimbangan yang matang. Ketika sudah memiliki dorongan untuk membeli, ia akan mempertahankan keinginan tersebut dan membeli barang yang diinginkannya. Perilaku ini merupakan perilaku hedonistik karena diiringi rasa puas ketika berhasil membeli benda tersebut. Sayangnya banyak efek negatif yang ditimbulkan perilaku ini.

Contoh impulse buying digambarkan dalam film Confessions of a Shopaholic yang tayang pada tahun 2009. Film ini mengisahkan seorang wanita bernama Rebecca Bloomwood yang secara terus menerus membeli benda-benda keluaran terbaru yang tidak benar-benar dibutuhkannya. Bahkan, Rebecca sampai terlilit hutang dalam jumlah yang besar karena selalu menuruti keinginannya berbelanja. Hari-hari Rebecca dihantui rasa cemas karena sering diteror dan diikuti oleh penagih hutang.

Cara mencegah impulse buying Cara paling efektif untuk mencegah impulse buying adalah dengan menghindari hal-hal yang bisa memicu perilaku belanja berlebihan ini. Dilansir dari Pusat Pelayanan Tes dan Konsultasi Psikologi Universitas Sanata Dharma (P2TKP USD), cara mencegah impulse buying adalah sebagai berikut:

Membuat daftar belanja yang berisi hal-hal yang diperlukan

Merencanakan keuangan

Menahan diri dari promosi yang menarik jika benda tersebut tidak dibutuhkan

Menunggu beberapa hari sebelum memutuskan membelinya, contohnya satu minggu.

Menunggu beberapa saat akan membantu Anda mengetahui apakah Anda benar-benar menginginkannya dan membutuhkannya. Kebanyakan benda yang membuat Anda melakukan impulse buying, tidak akan membuat Anda menginginkannya lagi setelah masa tunggu

Melakukan riset sebelum belanja Menghindari mengisi waktu dengan membuka aplikasi belanja online atau pergi ke toko

Menghapus pikiran bahwa membeli barang tersebut akan menyebabkan Anda lebih bahagia. Jika Anda menjadi pembeli yang pandai, maka Anda akan lebih bahagia

Declutter atau mengeluarkan benda-benda yang sudah tidak Anda pakai lagi. Cara ini membantu Anda untuk menyadari bahwa banyak benda yang Anda beli tanpa pemikiran yang matang. (int)