Pelabuhan Gresik merupakan pelabuhan yang tumbuh sekitar pertengahan abad 14 Masehi dan mengalami perkembangan yang cepat sehingga mampu menjadi pelabuhan dagang terbesar dan terbaik di Jawa pada dasawarsa kedua abad 14 Masehi.
Selain itu, kondisi tanah di sekitar pantai Gresik yang sebagian besar adalah batu-batuan membuat minimnya proses pendangkalan. Selain itu kondisi masyarakat yang bermacam-macam baik secara etnis, maupun ekonomis.
Bedasarkan hasil penelitian arkeolog di Situs Manyar (Gresik), permukiman di Gresik telah muncul pada sekitar abad ke 13 Masehi. Meskipun telah lama dihuni, nama Gresik baru muncul pada masa Majapahit yang tertulis dalam prasasti Karangbogem.
Prasasti ini dikeluarkan oleh Bhre Lasem pada tahun 1387 Masehi, disebutkan adanya orang-orang Gresik, hana ta kawulaningon saking Gresik yang diperkerjakan di perusahaan tambak (perikanan) di Karangbogem.